Amoeba pemakan otak memang merupakan hal yang menakutkan dan memicu kekhawatiran bagi banyak orang. Salah satu jenis amoeba yang cukup dikenal dengan keganasannya adalah Naegleria Fowleri. Amoeba ini dikenal sebagai penyebab penyakit yang disebut sebagai infeksi otak primer amuba (PAM) yang jarang terjadi namun memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Naegleria Fowleri merupakan amoeba yang hidup di lingkungan air tawar seperti danau, sungai, kolam renang, dan sumber air lainnya. Amoeba ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung saat seseorang berenang atau mandi di air yang terkontaminasi. Setelah masuk ke dalam hidung, amoeba ini kemudian bergerak menuju otak dan menyebabkan infeksi yang serius.
Gejala infeksi Naegleria Fowleri biasanya muncul dalam waktu 1 hingga 9 hari setelah terpapar. Gejala awal yang muncul mirip dengan gejala flu seperti demam, sakit kepala, dan mual. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala akan semakin parah seperti kejang, kehilangan kesadaran, dan kemampuan berbicara yang terganggu. Infeksi ini biasanya berakhir dengan kematian dalam waktu 1 hingga 18 hari setelah gejala muncul.
Pencegahan infeksi Naegleria Fowleri dapat dilakukan dengan cara menghindari berenang atau mandi di air yang terkontaminasi, menggunakan penutup hidung saat berenang, dan menjaga kebersihan air kolam renang atau sumber air lainnya. Selain itu, penting juga untuk tidak memasukkan air ke dalam hidung saat berenang atau mandi di air yang tidak bersih.
Meskipun infeksi Naegleria Fowleri sangat jarang terjadi, namun tetap penting untuk mengetahui fakta-fakta tentang amoeba pemakan otak ini. Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya yang ditimbulkan oleh Naegleria Fowleri, diharapkan kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga dari infeksi yang mematikan ini.