Masalah irama jantung atau yang dikenal dengan istilah aritmia jantung merupakan kondisi dimana irama jantung seseorang tidak berjalan normal. Hal ini dapat menyebabkan detak jantung yang terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Masalah irama jantung ini lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
Menurut data dari American Heart Association, sekitar 60% dari semua kasus aritmia jantung terjadi pada perempuan. Penyebab dari perbedaan ini belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor risiko yang berperan dalam meningkatkan risiko aritmia jantung pada perempuan antara lain adalah:
1. Hormon wanita: Hormon estrogen yang tinggi pada wanita dapat mempengaruhi irama jantung dan menyebabkan aritmia.
2. Stres: Wanita cenderung lebih rentan terhadap stres yang dapat memicu masalah irama jantung.
3. Penyakit tiroid: Gangguan pada kelenjar tiroid juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya aritmia jantung pada perempuan.
4. Obesitas: Wanita yang mengalami obesitas memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami aritmia jantung.
5. Usia: Risiko aritmia jantung pada perempuan meningkat seiring bertambahnya usia.
Gejala aritmia jantung pada perempuan meliputi detak jantung yang tidak teratur, nyeri dada, sesak napas, pusing, dan kelelahan. Jika tidak diobati, aritmia jantung dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, atau bahkan kematian mendadak.
Untuk mencegah dan mengelola masalah irama jantung, perempuan disarankan untuk menjaga pola makan sehat, berolahraga secara teratur, mengelola stres dengan baik, dan rutin memeriksakan kesehatan jantung. Jika mengalami gejala aritmia jantung, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko aritmia jantung pada perempuan, diharapkan dapat membantu dalam upaya pencegahan dan pengelolaan kondisi ini. Selalu prioritaskan kesehatan jantung Anda, karena jantung sehat adalah kunci untuk menjalani kehidupan yang berkualitas.