Nutrisionis: “Picky eater” beri dampak buruk pada tumbuh kembang anak

Written by asodao13asf on July 17, 2024 in bugar with no comments.

“Picky eater” merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang sulit makan atau memilih-milih makanan. Kebiasaan makan yang kurang baik tersebut dapat memberikan dampak buruk pada tumbuh kembang anak.

Seorang nutrisionis menjelaskan bahwa anak-anak yang menjadi “picky eater” cenderung memiliki risiko kekurangan gizi. Hal ini disebabkan karena mereka seringkali memilih makanan yang kurang bergizi, seperti makanan cepat saji atau makanan ringan yang tinggi gula dan lemak.

Kurangnya asupan gizi yang cukup dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak-anak yang kekurangan gizi biasanya memiliki berat badan yang kurang, tinggi badan yang pendek, serta kemampuan kognitif yang terhambat. Selain itu, mereka juga rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Untuk mengatasi masalah “picky eater” pada anak, nutrisionis merekomendasikan beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orangtua. Pertama, orangtua perlu memberikan contoh yang baik dengan mengonsumsi makanan sehat di depan anak. Kedua, orangtua juga perlu memberikan pilihan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak, serta melibatkan mereka dalam proses memasak dan memilih makanan.

Selain itu, nutrisionis juga menyarankan agar orangtua tidak memaksa anak untuk makan atau menghukum mereka jika tidak mau makan. Sebaliknya, orangtua perlu memberikan dukungan dan motivasi kepada anak untuk mencoba makanan baru dan mengembangkan selera makan yang baik.

Dengan peran orangtua yang aktif dan dukungan dari nutrisionis, diharapkan anak-anak yang menjadi “picky eater” dapat mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan bergizi. Sehingga tumbuh kembang mereka dapat optimal dan terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan gizi.

Comments are closed.