Kereta api telah menjadi salah satu moda transportasi yang penting di Indonesia sejak zaman kolonial Belanda. Sejarah kereta api Indonesia dimulai pada tahun 1864 ketika Belanda memulai pembangunan jalur kereta api pertama di Pulau Jawa. Jalur kereta api pertama ini menghubungkan ibu kota Batavia (sekarang Jakarta) dengan kota Bandung.
Pada awalnya, kereta api digunakan untuk mengangkut barang-barang dan komoditas pertanian dari daerah pedesaan ke kota-kota pelabuhan. Namun, seiring berjalannya waktu, kereta api juga mulai digunakan untuk transportasi penumpang. Dengan adanya kereta api, transportasi antar kota menjadi lebih mudah dan efisien.
Selama masa kolonial, Belanda terus memperluas jaringan kereta api di Indonesia, termasuk membangun jalur kereta api di Pulau Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1916, kereta api Indonesia resmi menjadi bagian dari perusahaan kereta api milik Belanda yang dikenal sebagai Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mengambil alih semua jalur kereta api yang sebelumnya dikuasai oleh Belanda. Pada tahun 1958, pemerintah Indonesia membentuk perusahaan kereta api nasional yang dikenal sebagai Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), yang kemudian berubah nama menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) pada tahun 1963.
Sejak itu, kereta api terus menjadi salah satu moda transportasi utama di Indonesia. Pemerintah terus melakukan perbaikan dan pengembangan infrastruktur kereta api di seluruh Indonesia, termasuk memperpanjang jalur kereta api dan meningkatkan layanan kereta api yang lebih modern dan nyaman.
Hingga saat ini, kereta api masih menjadi pilihan transportasi yang populer di Indonesia, terutama untuk perjalanan jarak jauh antar kota. Dengan adanya kereta api, masyarakat Indonesia dapat melakukan perjalanan dengan aman, nyaman, dan efisien. Sejarah kereta api Indonesia yang panjang dan beragam telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan transportasi di Indonesia.