Ahli Bantah Makan Daging Kambing Tingkatkan Risiko Hipertensi
Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi medis yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya. Salah satu faktor risiko utama untuk hipertensi adalah pola makan yang tidak sehat, termasuk konsumsi daging merah yang berlebihan.
Baru-baru ini, sebuah studi menyebutkan bahwa makan daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi. Namun, ahli gizi dan dokter kesehatan menolak klaim ini, dan mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang kuat yang menunjukkan hubungan langsung antara konsumsi daging kambing dan risiko hipertensi.
Menurut dr. Lina, seorang ahli gizi, “Daging kambing sebenarnya mengandung banyak nutrisi penting, seperti protein, zat besi, dan vitamin B12. Selama dikonsumsi dalam jumlah yang moderat dan seimbang dengan jenis makanan lainnya, tidak ada alasan untuk menghindari makan daging kambing.”
Namun, dr. Lina juga menekankan pentingnya pola makan yang sehat dan seimbang untuk mencegah hipertensi. “Konsumsi daging kambing sebaiknya diimbangi dengan sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya, seperti ikan dan kacang-kacangan. Hindari juga makanan olahan yang tinggi garam dan lemak jenuh,” tambahnya.
Sebagai gantinya, dr. Lina merekomendasikan untuk memperhatikan porsi makan, mengurangi konsumsi garam, dan rajin berolahraga sebagai langkah-langkah preventif untuk mencegah hipertensi. “Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik mengenai pola makan dan gaya hidup yang sehat,” tutupnya.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk tidak terlalu terpengaruh dengan informasi yang belum terbukti kebenarannya. Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter kesehatan sebelum membuat keputusan mengenai pola makan kita, dan tetaplah menjaga keseimbangan dalam mengonsumsi makanan untuk menjaga kesehatan tubuh kita.